ircicaarchdata.org – Perayaan Lebaran sering kali diwarnai dengan konsumsi makanan tinggi lemak, yang merupakan bagian dari tradisi namun berpotensi meningkatkan kadar kolesterol. Makanan kaya lemak jenuh ini, jika tidak dikonsumsi dengan bijak, dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama pada tingkat kolesterol dalam darah.
Obat Statin: Solusi Tepat atau Sementara?
Banyak individu beralih ke obat penurun kolesterol seperti Simvastatin sebagai solusi penurunan kadar kolesterol. dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, spesialis gizi klinik, mengakui bahwa Simvastatin efektif dalam menurunkan kolesterol karena kemampuannya menghambat enzim yang bertanggung jawab atas produksi kolesterol dalam tubuh. Namun, dia memperingatkan bahwa efek dari Simvastatin mungkin hanya bersifat sementara jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup yang substansial.
Gaya Hidup Sebagai Kunci Pengendalian Kolesterol
Menurut dr. Juwalita, konsumsi Simvastatin tanpa perbaikan gaya hidup hanya akan memberikan hasil yang tidak permanen, dengan risiko kolesterol kembali meningkat. Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, atau dr. Koko, yang menjelaskan bahwa statin, termasuk Simvastatin, tidak bertindak cepat untuk melawan lonjakan kolesterol akibat diet tinggi lemak selama Lebaran.
Diet Seimbang sebagai Strategi Pencegahan
Daripada mengandalkan obat, kedua praktisi kesehatan tersebut menyarankan bahwa strategi terbaik dalam menghadapi kolesterol tinggi adalah dengan menjaga pola makan seimbang. Mereka menekankan pentingnya memadukan konsumsi makanan lezat khas Lebaran dengan pilihan makanan yang lebih sehat. Sebagai rekomendasi, makanan seperti apel, bawang, tomat, dan tempe dianggap sebagai komponen diet yang mendukung manajemen kolesterol yang lebih baik.