ircicaarchdata.org

ircicaarchdata.org – Pada tanggal 6 Juni 2024, PT Benteng Api Technic, Tbk (BATR), atau yang dikenal dengan BAT Refractories, mengakhiri sesi penutupan Penawaran Umum Perdana (IPO) dengan catatan prestasi yang mengesankan. Penawaran saham dari produsen dan distributor Material Tahan Api (refraktori) ini tercatat kelebihan permintaan sebanyak 140 kali, menunjukkan minat investor yang sangat tinggi terhadap Emiten Refraktori pertama dan satu-satunya di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini.

Detail Penawaran dan Permintaan:
Selama periode penawaran umum, yang berlangsung dari tanggal 3 hingga 6 Juni 2024, tercatat permintaan sebanyak 25,54 Miliar lembar saham, dengan nilai total mencapai 2,8 Triliun Rupiah. Angka ini jauh melampaui jumlah saham yang ditawarkan oleh perusahaan, yaitu sebanyak 620 juta lembar saham dengan nilai total 68,2 Milyar Rupiah.

Komentar dari Direktur Utama BATR:
Ridwan, Direktur Utama BATR, menyatakan pada 7 Juni 2024, “Data dari Underwriter menunjukkan bahwa total permintaan saham IPO BATR dari para investor mencapai 2,8 Triliun Rupiah. Hanya 620 juta lembar saham yang kami tawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 110 per saham melalui IPO, sehingga total dana yang kami himpun adalah Rp 68,2 miliar.”

Pemanfaatan Dana IPO dan Warrant:
Dalam kaitannya dengan IPO, BATR juga menerbitkan 620 juta waran seri I dengan rasio 1:1 dan harga pelaksanaan Rp 300 per waran. Dari hasil pelaksanaan waran seri I, dana maksimal yang bisa diperoleh adalah Rp 186 miliar. Dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi (36,9%), pembangunan dan perbaikan bangunan (9,56%), pembelian peralatan laboratorium (5,42%), pembelian mesin produksi (6,54%), dan untuk biaya operasional (41,55%). Seluruh dana dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja.

Jadwal Pencatatan Saham:
Pencatatan saham BATR di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada tanggal 10 Juni 2024, dengan KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Prestasi dan Proyeksi Perusahaan:
Per November 2023, BATR mencatatkan pendapatan sebesar Rp 123 miliar, naik dari Rp 118 miliar pada tahun sebelumnya, dengan laba bersih Rp 9,3 miliar. Rasio keuangan perusahaan menunjukkan Return on Asset (ROA) sebesar 8,27%, Return on Equity (ROE) 13,07%, margin laba bersih 7,57%, dan margin laba kotor 29,4%.

BATR, sebagai pelopor di industri refraktori, memiliki kapasitas produksi yang mencakup 500 ton per bulan untuk Fire Brick/Bata Tahan Api dan 800 ton per bulan untuk Monolitic Refractory. Proyeksi pasar refraktori Indonesia dari tahun 2020 hingga 2026 adalah pertumbuhan tahunan sebesar 4,7%, didorong oleh peningkatan produksi industri kunci seperti Nikel, Tembaga, Besi, Baja, dan Petrokimia.

Respon positif dan antusiasme dari para investor terhadap IPO BATR menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap potensi pertumbuhan dan pengembangan perusahaan. Ini memberikan semangat lebih kepada BATR untuk terus meningkatkan kinerja dan mengembangkan usaha menjadi semakin besar, selaras dengan visi dan misi perusahaan untuk menjadi pemimpin industri refraktori yang berskala global.

By admin